Facebook Twitter
medwanted.com

Seberapa Menyedihkan Fobia Sosial?

Diposting di April 12, 2021 oleh Dennis Gage

Fobia sosial atau SAD adalah semacam gangguan kecemasan yang ditandai oleh rasa takut, kecemasan, atau kesusahan yang ekstrem ketika terpapar pertemuan sosial atau ketika melakukan sesuatu di hadapan sekelompok individu.

Berbicara di depan umum adalah situasi paling sering yang memaparkan ketakutan sosial individu tersebut. Seseorang yang menderita gangguan ini mengalami gejala kecemasan yang signifikan seperti berkeringat, detak jantung yang cepat, getaran, dan kegelisahan ketika membuat presentasi atau memberikan ceramah kecil. Bahkan pertemuan perusahaan atau komite kecil dapat menyebabkan kesusahan besar.

Buang air kecil di kamar mandi umum, makan di restoran cepat saji, menulis di depan orang atau menandatangani dokumen di bank juga dapat memicu perasaan takut dan kesusahan. Orang -orang dengan penyakit ini terobsesi dengan malu atau dikritik oleh orang lain. Beberapa pasien percaya bahwa orang sangat fokus pada mereka dan hanya menunggu kesalahan terjadi.

Jadi fobia sosial bisa sangat menghancurkan bagi banyak pasien dan keluarga mereka. Karena masalah mereka di lingkungan sosial, beberapa dari mereka akhirnya kehilangan pekerjaan, teman, dan pasangan mereka. Ini adalah penyakit yang telah membuat malapetaka bagi banyak orang. Dengan demikian sangat penting bahwa fobia sosial harus diakui dan dirawat tanpa penundaan.

Apakah ada perawatan untuk penyakit ini?

Untungnya, beberapa antidepresan baru seperti paroxetine dan venlafaxine diketahui bekerja dan telah menyebabkan bantuan yang signifikan bagi banyak orang. Namun, obat -obatan ini tidak langsung bekerja. Mereka harus diambil setiap hari selama beberapa minggu untuk melihat manfaat apa pun. Selain itu, dampak maksimum obat-obatan dapat terjadi dalam 6-8 minggu atau lebih. Untuk menjaga stabilitas setelah merasa "normal," pasien mungkin harus minum obat selama beberapa minggu hingga beberapa tahun.

Selain obat-obatan, intervensi perilaku-kognitif juga berfungsi dengan baik. Dengan merestrukturisasi kognisi individu, pasien akhirnya belajar bagaimana menghadapi situasi sosial tanpa rasa takut dan ketidakpastian.